Sebelum..kerja...ada kisah menarik nie...grup GDH
⛅ *DIK.,AYO MENIKAH*⛅
🌾🍃🌾🍃🌾🍃🌾🍃🌾
Wajah gadis belia itu nampak bingung. Guru kelas memanggilnya ke ruangan guru. Biasanya, mereka yang dipanggil ke ruangan guru adalah siswa-siswa bermasalah. Tapi ia merasa tidak berbuat salah. Dengan degupan jantung yang dak-dik-duk, ia kuatkan langkah kakinya ke ruangan yang berdampingan dengan kantor di sekolah itu.
Di ruangan guru, seorang guru dari kumpulan beberapa guru yang sedang duduk di kursi dengan meja yang tertulis namanya masing-masing, tiba-tiba berkata “nah… kalau yang ini cocok di jadikan istri ustadz”. Wajah gadis itu pucat pasi. Ia pun bingung. Mungkinkah para guru sedang mencandainya, begitulah setidaknya kicauan hatinya. Sementara di hadapannya ia melihat ada sosok pemuda asing yang belum ia kenal.
Ya… Pemuda itu berpenampilan layaknya seorang ustadz. Mukanya bulat, bertubuh tidak terlalu tinggi, berjenggot tipis serta songkok nasional hitam tidak ketinggalan menutupi ubun-ubun kepalanya.
Gadis muda itu baru tahu kemudian, kalau pemuda ustadz itu sedang mencari anak yatim untuk dijadikan anak asuh. Kebetulan ia juga termasuk anak yatim, ayahnya baru saja meninggal.
Umurnya memang relatif dewasa, 14 tahun. Tapi tetap saja ia adalah anak yatim yang butuh uluran tanggan untuk melanjutkan sekolahnya. Akhirnya, ia pun menerima tawaran untuk dijadikan anak asuh.
Dua minggu berjalan menjadi anak asuh, tiba-tiba saja ustadz muda datang ke rumahnya. Kebetulan pada saat itu ibunya sedang berada di belakang jadi terpaksa ia harus menemani ustadz bercerita sebelum ibunya menemui tamunya. Tak disangka, ustadz pun mengawali pembicaraan yang tidak akan dia lupakan seumur hidupnya.
*“Dik… nikah Yuk…”.* Bagai disambar petir di terik matahari, gadis muda itu tidak sanggup berkata apa-apa, ia hanya bisa menelan ludah. Ia pun mengalihkan pembicaraan. _“O.. Iya ustad, mau minum apa?”._ Ustadz pun menimpali _“Kan saya nanya, Nikah Yuuk..”._ Gadis itu diam tak bergeming, kemudian keluar kalimat dari bibirnya. _“Hmmm, ustadz tanyakan saja sama Ibu saya, ya.”_ Dalam hatinya ia mengatakan _“Horeeee,,, liat saja, mana mungkin ibu kasih ijin, kan masih anak-anak dan masih sekolah”._
Di luar dugaan gadis tersebut, ketika ustadz menanyakan niatnya untuk menikah kepada ibunya, ibunya justru menjawab. _“Kalau si dianya mau, saya pasti setuju”._ Ustadz pun langsung saja menjawab, _“O iya dia mau, tadi dah bilang”._ Gadis itu melototkan matanya di depan ustadz, dalam hatinya ia berkata _“Ustadz ini GR Bwangeeettt”._ Tapi apalah mau dikata, ia tidak menafikan bahwa ia juga punya rasa yang berbeda kepada ustadz. Singkat cerita menikahlah keduanya.
Di awal pernikahan, masa-masa keindahan honey mon pun berganti dengan tahun kesedihan. Gadis itu baru tahu kalau ternyata Ustadz yang menjadi suaminya adalah *seorang yang banyak hutangnya.* Terhitung lebih dari lima ratus juta. Angka yang sangat fantastis di tahun 1990-an. Ia tidak bisa berbuat apa-apa. Apalah yang dia ketahui sebagai gadis muda yang berpendidikan rendah. Sampai akhirnya ia pun harus menyaksikan di depan matanya sendiri, di kala ia sedang hamil anak pertamanya, suaminya dijemput polisi dan dipenjarakan gara-gara hutang.
*Sahabatku…*
Tahukah engkau siapa pemeran utama dalam kisah di atas? Ya,,, dia adalah *Siti Maemunah*, istri dari *Ustadz Yusuf Mansur* yang sekarang kita kenal. Ustadz yang telah mengembangkan lebih dari *1000 pesantren tahfidz* di seluruh penjuru Indonesia. Ustadz yang selalu mengumandangkan pentingnya sedekah, Dhuha, Tahajjud dan berusaha dalam setiap ceramahnya. Ustadz yang memiliki gurita usaha dimana-mana. Ustadz yang bacaan al-Qur’annya selalu mendamaikan hati dengan gaya murattalnya.
Kalau hari ini begitu banyak anak muda yang pacaran, terus kalau disuruh nikah bilangnya
_“entar dikasih makan apa?”_
Eiiiiii tidakkah kamu malu sama Yusuf Mansur. Dia bukan hanya mengawali Nikah dari Nol, jauh daripada itu dia mengawali nikah dari Minus. Minus setengah Milyar. Angka yang cukup besar bagi profesinya yang seorang ustadz dengan kerjaan tukang potong ayam yang gajinya hanya 15.000 sehari.
Tapi lihat apa yang Allah berikan sama Yusuf Mansur hari ini? Hampir semua kemulyaan dunia dimilikinya.
*Allah lagi, Allah Terus, Allah selamanya*.
Kalau Allah ridha, apa sih yang tidak mungkin. Kalau dengan menikah engkau takut miskin, maka Allah yang akan mengayakanmu. Kalau takut menikah karena belum memiliki pekerjaan, maka Allah yang akan memberikan pekerjaan kepadamu.
Pantaskan dirimu untuk mendapatkan kemulyaan anugerah Allah.
Insyaa Allah pertolongan Allah akan segera datang. Hingga tiba saat nanti, kamu akan dengan penuh optimis mengatakan kepada wanita sholehah…
“Dik… Ayuuk Menikah”.
Wallaahu a'lam. [dakwatuna.com].
BACA JUGA :
⛅ *DIK.,AYO MENIKAH*⛅
🌾🍃🌾🍃🌾🍃🌾🍃🌾
Wajah gadis belia itu nampak bingung. Guru kelas memanggilnya ke ruangan guru. Biasanya, mereka yang dipanggil ke ruangan guru adalah siswa-siswa bermasalah. Tapi ia merasa tidak berbuat salah. Dengan degupan jantung yang dak-dik-duk, ia kuatkan langkah kakinya ke ruangan yang berdampingan dengan kantor di sekolah itu.
Di ruangan guru, seorang guru dari kumpulan beberapa guru yang sedang duduk di kursi dengan meja yang tertulis namanya masing-masing, tiba-tiba berkata “nah… kalau yang ini cocok di jadikan istri ustadz”. Wajah gadis itu pucat pasi. Ia pun bingung. Mungkinkah para guru sedang mencandainya, begitulah setidaknya kicauan hatinya. Sementara di hadapannya ia melihat ada sosok pemuda asing yang belum ia kenal.
Ya… Pemuda itu berpenampilan layaknya seorang ustadz. Mukanya bulat, bertubuh tidak terlalu tinggi, berjenggot tipis serta songkok nasional hitam tidak ketinggalan menutupi ubun-ubun kepalanya.
Gadis muda itu baru tahu kemudian, kalau pemuda ustadz itu sedang mencari anak yatim untuk dijadikan anak asuh. Kebetulan ia juga termasuk anak yatim, ayahnya baru saja meninggal.
Umurnya memang relatif dewasa, 14 tahun. Tapi tetap saja ia adalah anak yatim yang butuh uluran tanggan untuk melanjutkan sekolahnya. Akhirnya, ia pun menerima tawaran untuk dijadikan anak asuh.
Dua minggu berjalan menjadi anak asuh, tiba-tiba saja ustadz muda datang ke rumahnya. Kebetulan pada saat itu ibunya sedang berada di belakang jadi terpaksa ia harus menemani ustadz bercerita sebelum ibunya menemui tamunya. Tak disangka, ustadz pun mengawali pembicaraan yang tidak akan dia lupakan seumur hidupnya.
*“Dik… nikah Yuk…”.* Bagai disambar petir di terik matahari, gadis muda itu tidak sanggup berkata apa-apa, ia hanya bisa menelan ludah. Ia pun mengalihkan pembicaraan. _“O.. Iya ustad, mau minum apa?”._ Ustadz pun menimpali _“Kan saya nanya, Nikah Yuuk..”._ Gadis itu diam tak bergeming, kemudian keluar kalimat dari bibirnya. _“Hmmm, ustadz tanyakan saja sama Ibu saya, ya.”_ Dalam hatinya ia mengatakan _“Horeeee,,, liat saja, mana mungkin ibu kasih ijin, kan masih anak-anak dan masih sekolah”._
Di luar dugaan gadis tersebut, ketika ustadz menanyakan niatnya untuk menikah kepada ibunya, ibunya justru menjawab. _“Kalau si dianya mau, saya pasti setuju”._ Ustadz pun langsung saja menjawab, _“O iya dia mau, tadi dah bilang”._ Gadis itu melototkan matanya di depan ustadz, dalam hatinya ia berkata _“Ustadz ini GR Bwangeeettt”._ Tapi apalah mau dikata, ia tidak menafikan bahwa ia juga punya rasa yang berbeda kepada ustadz. Singkat cerita menikahlah keduanya.
Di awal pernikahan, masa-masa keindahan honey mon pun berganti dengan tahun kesedihan. Gadis itu baru tahu kalau ternyata Ustadz yang menjadi suaminya adalah *seorang yang banyak hutangnya.* Terhitung lebih dari lima ratus juta. Angka yang sangat fantastis di tahun 1990-an. Ia tidak bisa berbuat apa-apa. Apalah yang dia ketahui sebagai gadis muda yang berpendidikan rendah. Sampai akhirnya ia pun harus menyaksikan di depan matanya sendiri, di kala ia sedang hamil anak pertamanya, suaminya dijemput polisi dan dipenjarakan gara-gara hutang.
*Sahabatku…*
Tahukah engkau siapa pemeran utama dalam kisah di atas? Ya,,, dia adalah *Siti Maemunah*, istri dari *Ustadz Yusuf Mansur* yang sekarang kita kenal. Ustadz yang telah mengembangkan lebih dari *1000 pesantren tahfidz* di seluruh penjuru Indonesia. Ustadz yang selalu mengumandangkan pentingnya sedekah, Dhuha, Tahajjud dan berusaha dalam setiap ceramahnya. Ustadz yang memiliki gurita usaha dimana-mana. Ustadz yang bacaan al-Qur’annya selalu mendamaikan hati dengan gaya murattalnya.
Kalau hari ini begitu banyak anak muda yang pacaran, terus kalau disuruh nikah bilangnya
_“entar dikasih makan apa?”_
Eiiiiii tidakkah kamu malu sama Yusuf Mansur. Dia bukan hanya mengawali Nikah dari Nol, jauh daripada itu dia mengawali nikah dari Minus. Minus setengah Milyar. Angka yang cukup besar bagi profesinya yang seorang ustadz dengan kerjaan tukang potong ayam yang gajinya hanya 15.000 sehari.
Tapi lihat apa yang Allah berikan sama Yusuf Mansur hari ini? Hampir semua kemulyaan dunia dimilikinya.
*Allah lagi, Allah Terus, Allah selamanya*.
Kalau Allah ridha, apa sih yang tidak mungkin. Kalau dengan menikah engkau takut miskin, maka Allah yang akan mengayakanmu. Kalau takut menikah karena belum memiliki pekerjaan, maka Allah yang akan memberikan pekerjaan kepadamu.
Pantaskan dirimu untuk mendapatkan kemulyaan anugerah Allah.
Insyaa Allah pertolongan Allah akan segera datang. Hingga tiba saat nanti, kamu akan dengan penuh optimis mengatakan kepada wanita sholehah…
“Dik… Ayuuk Menikah”.
Wallaahu a'lam. [dakwatuna.com].
BACA JUGA :